Kumpulnya kita-kita di Jakarta, dilandasi pemikiran yang sadar akan kecintaan yang sama pada budaya kreatif serta niat untuk turut ambil bagian dalam dinamika dunia perfileman di Indonesia. Kala kreatif ada maka KFN terjelma.
Berbekal pergumulan dan pengalaman kerja nyata, kita bersepakat untuk menyatukan energi yang kita miliki untuk segera diolah menjadi wujud sebuah sistem yang memiliki daya manfaat bagi kewujudan triliunan pelangi inspirasi kreatif yang tersebar di nusantaraya.
Maka kita dirikan Pusat KFN di Jakarta, entitas energi kesepakatan utuh yang bersumber dari kepaduan tujuan, berbekal pengalaman yang dihargai sebagai ungkapan kebersyukuran atas kehidupan, cahaya niat di hati sanubari dan cinta kasih kita-kita sebagai Manusantara pada negeri tercinta, Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jika KFN Jakarta – Pusat; sebagai entitas energi, maka jati diri KFN yang tumbuh di seluruh persada Nusantaraya adalah hamparan indah taman harapan pelangi nan kaya raya berbagai inspirasi kreatif dari segenap Manusantara.
Al-Khazini (1221), dalam “ Book of Balance of Wisdom ” menyatakan bahwa potensial energi gravitasi suatu benda bervariasi tergantung pada jarak dari pusat Bumi.
Membaca ungkapan di atas, rasanya tidak berlebihan jika KFN Jakarta sebagai pusat KFN, mengambilnya sebagai refrensi untuk meletakan landasan moral semangat kerjanya.
Keberadaan fisik KFN-KFN yang tersebar di seluruh nusantaraya meski jauh jaraknya dengan KFN Jakarta, tidak serta merta makin melemah energinya, justru sebaliknya; semakin jauh dari Jakarta energi yang dimiliki akan semakin dahsyat berlipat ganda.
Ada sebuah fakta, bisa dikatakan juga hukum yang disebut “ Kekelan Energi ”, kata Richard Feynman (1988), suatu undang-undang yang menyatakan bahwa ada jumlah tertentu, yang kita sebut energi, yang tidak berubah dalam bermacam-macam perubahan yang dialami oleh alam.
Kekekalan energi dari sesuatu yang tidak berubah dari bermacam perubahan.
Manakala Energi bekerja demi Inspirasi, maka k e b u d a y a a n akan tumbuh kuat, karena di dalamnya terdapat wujud yang mengarah jelas menuju suatu harmoni konsistensi dalam inkonsistensi yang kokoh, benar, baik dan indah. (*)
energy yang dahsyat yang dimiliki oleh negeri yang tercinta ini.
BalasHapusBerkata mengenai energy yg ada dan tumbuh di Indonesia tercinta ini memang bukan alang kepalang, tetapi banyak yang terbuang dan tersia2 karena tak terpola dengan efesien. Secara teory barangkali yang diperlukan adalah System, Managerial dan Strategi (SMS)yang efektif, dan bagi yang bergelut dan menggeluti perlu adanya pemikiran "TAPEKEJU" (TAnam PEtik KEmas JUal)maka harus mempunyai satu komitment,kejujuran dan barangkali perlu kerjasama dengan berbagai fihak yang konsen dan mau, intinya kita memberikan kepercayaan pada semua fihak yang berkopenten untuk saling bersinergi sesuai dengan bidang dan keahliannya.
BalasHapusKFN adalah sebuah sistem. Dan SMS adalah titik lemah dari segala bentuk seni pertunjukan kita.
BalasHapusTAPEKEJU dalam istilah ini kalau dilihat dari konsep GRAND INDONESIA part two dimana saat ini kami menganggap adalah fase implementasi, yaitu Petik, Jual, sementara fase Tanam menurut kami sdh terlewati oleh fase GRAND INDONESIA part one. para pendahulu kita telah mananamnya di fase ini.